122 Peserta Berkompetisi Dalam Lomba Pidato Bahasa Inggris, Ini Pesan Salampessy
Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah-Sebanyak 122 Orang peserta ikut berkompetisi dalam lomba pidato berbahasa Inggris yang di gelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Maluku Tengah (Disdikbud Malteng), dalam rangka menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT), Kota Masohi ke 66 Tahun.
Pelaksanaan lomba dipusatkan di Gedung Baileo Ir Soekarno, Pendopo Bupati Malteng, berlangsung selama dua hari, Kamis, 26 sampai 27 Oktober 2023. 122 Peserta berasal dari siswa-siswi SMP sebanyak 71 Peserta, dan 51 peserta dari siswa-siswi SMA yang berasal dari seluruh kecamatan di Malteng.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Maluku Tengah Tedy Salampessy, dalam laporannya mengatakan bahwa. Lombah pidato berbahasa inggris yang diselenggara, selain untuk menguji kemampuan penyerapan Bahasa inggris dari siswa-siswi yang didapat dari guru mata pelajaran. Ini juga untuk mengukur kemampuan mental dari siswa-siswi didepan umum dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris.
“Tujuan diselenggarakannya Lomba Pidato Bahasa Inggris ini adalah meningkatkan kualitas diri siswa, khususnya kemampuan berpidato dalam Bahasa Inggris. Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk mengasah keberanian siswa untuk mengutarakan ide pikirannya dengan bebas namun tetap terarah dan bertanggungjawab,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) baik SMP maupun SMA, dan juga kepada guru pengasuh mata pelajara Bahsa Inggris, untuk jangan menganggap kegiatan ini sekedar lombah dan serimonial belaka. Namun harus dijadikan sebagai bahan evaluasi, baik evaluasi kemampuan anak peserta didik maupun kemampuan dari guru pengasu mata pelajaran Bahasa Inggris.
“Keberhasil siswa peserta lomba dalam pidato Bahasa Inggris adalah keberhasilan guru pengasu dan keberhasilan Kepala Sekolah (Kepsek), dalam membimbing. Sebab keberadan Kepsek, guru pengasuh mata pelajaran dan siswa peserta didik, merupakan satu mata rantai keberhasilan pendidikan yang tidak dapat dilepas pisahkan,” ujarnya.
Kepada seluruh peserta lombah Salampessy, mengingatkan bahwa, dalam setiap perlombaan pastinya ada yang menang dan ada yang kalah. Pastinya kemenangan dan kekalahan bukan akhir dari perjuangan, namun berjuang untuk meningkatkan kemampuan perlu ditingkatkan.
“Bagi yang menang jangan menjadikan itu sebagai kesombongan diri, dan yang kalah bukan harus berkecil hati. Perjuangan masih panjang, dan teruslah berjuang, belajar untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris, dengan jangan melupakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional,” ingat Salampessy. (KJ.06)