Bahaya, Ada Oknum Pejabat Di RSUD Masohi Sulap Mobdis Jadi Pickup. “Tiga Unit Mobdis Ikut Dibawa Kabur”
Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah– Jika selama ini ada oknum pejabat di lingkungan Pemerintah di jaman orde baru (Orba), ada yang doyan main perempuan, masuk keluar tempat hiburan, memiliki mobil dinas (Mobdis) lebih dari satu bahkan tampil layaknya konglomerat, itu karena banyak duit. Namun pada jaman itu, penegakan hukum terkait pemberantasan korupsi belum ditegahkan, uang masih menjadi kekuatan penyelesaian hukum di republic ini.
Diera transparansi, jaman digitalisasi, system pemerintahan yang terbuka dengan penegakan hukumnya yang kuat, pejabat pemerintah berhati-hati mengelola jabatan yang diberikan, apalagi terkait dengan tindakan korupsi. Hal ini bagi pejabat sangat, sangat menjadi perhatian serius, apalagi Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) terus memantau pergerakan pejabat, baik di pusat maupun daerah dalam mengelola jabatan terkait dengan keuangan negara.
Meski demikian, tidak bagi salah satu oknum pejabat esolon IV yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), berinisial O.N. Tidak memiliki rasa malunya, mobil dinas (Mobdis) yang harusnya digunakan untuk kepentingan dinas, oleh ON disulap menjadi mobil angkut barang alias mobil pickup, ironisnya mobil yang disulap adalah mobil ambulance.
Tidak hanya itu, sikap tamak dan haus akan harta ditunjukan oleh O.N, dimana tiga mobil dinas milik Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah ikut dibawa kabur. Fakta ini terendus sudah cukup lama, namun tidak terpublikasi, sehingga sikap tamak dari oknum pejabat di RSUD Masohi tidak diketahui.
“Soal mobil dinas milik RSUD Masohi yang dibawa kabur oleh salah satu oknum pejabat, hal itu sudah lama, dan beberapa kali ditanyakan untuk dikembalikan ke RSUD Masohi karena itu asset daerah, namun yang bersangkutan tidak ditanggapi. Bahkan beberapa waktu lalu ada salah satu orang yang mempublikasinya di media social, tapi juga sama,” Ungkap salah satu sumber di RSUD Masohi kepada wartawan, Jumat, (24/2/23) di Masohi.
“Jadi jumlah mobil yang dibawa itu sebanyak empat buah mobil dinas, yang 1 mobil ambulance itu sudah dirubah menjadi mobil angkup pickup, 1 mobil ambulance bantuan jasa raharja, 1 mobil ambulance merek yundai yang dulunya Dokter Jeny pakai, dan 1 mobil dinas R3 bekas anggota DPRD Malteng,” terangnya.
Menurutnya bahwa, mobil-mobil tersebut oleh O.N, ada yang dibawa ke negerinya dan ada yang dibawa ke Ambon, dan digunakan untuk kepentingan pribadinya, bukan kepentingan dinas RSUD Masohi. Karena mobil-mobil tersebut sudah perna dimintakan namun yang bersangkutan tidak mau menyerahkan maka informainya oleh pihak Pemerintah Kabupaten Malteng telah memerintahkan untuk melakukan penyitaan barang asat daerah tersebut.
“Infonya yang kita dapat bahwa, 1 mobil ambulance yang ada tulisan jasa raharja dan 1 mobil ambulance yang sudah disulap menjadi mobil pickup, oleh bagian asset sudah disita alias ditarik dan sementara ada di halaman kantor Bupati Malteng. Nanti wartawan cek saja, dan untuk mobil dam R3 belum ditarik, infonya masih ada di Ambon,” ujarnya.
Untuk diketahui, O.N pejabat dimaksud diduga kuat selama ini memegang peranan strategis di sejumlah kegiatan selama tiga tahun, yakni yang bersangkutan menjadi KPA di sejumlah kegiatan proyek di RSUD Masohi lantaran jabatannya memiliki peranan di bidang itu.
Sementara itu dari pantaun kabaresijurnalis.com, di halaman Kantor Bupati Malteng, terlihat ada dua kendaraan mobil dinas yang disulap menjadi mobil pickup, terlihat juga satu mobil ambulance tertulis di belakang kacanya ada jasa raharja. Sementara mobil ambulance merek yundai dan mobil R3 yang disebutkan di atas, tidak terlihat di halaman parker Kantor Bupati Malteng.
Untuk mengungkap lebih jau motif dari masalah ini, Direktur RSUD Malteng yang dikonfirmasi media ini belum berhasil dihubungi. Bersangkutan direktur beberapa kali dihubungi untuk dikonfirmasi belum dapat terkonfirmasi, sambungan telponnya tidak terhubung. (KJ.01)