Bantuan Internet Untuk SMK Negeri 2 Buru Tidak Berfungsi
Kabaresijurnalis.com, Ambon– Bantuan satu paket alat jaringan internet dengan merek bakti, kepada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Buru Kecamatan Jiku Merasa, yang diberikan Dinas Komunikasi Dan Informasi (Kominfo) Provinsi Maluku tidak dapat berfungsi.
Oleh pihak sekolah karena tidak dapat difungsikan, alat perangkat internet hanya dijadikan pajangan dalam ruangan maupun diluar ruangan seperti antena parabolanya.
Padahal umur bantuan itu baru semingu, usai dilakukannya penyerahan dari Dinas Kominfo Provinsi Maluku, kepada pihak sekolah yang di terima Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Bapak Sulistio.ST. Akibatnya, para siswa tidak bisa melakukan kegiatan belajar dengan mengunakan internet, begitu juga dengan pihak sekolah yakni guru dan staf.
Fakta ini ditemukan dilapangan oleh Komisi IV DPRD Provinsi Maluku saat melakukan pengawasan di Buru, Selasa, (7/6/22), sehingga mereka menilai bahwa bantuan yang diberikan adalah bantuan abal-abal.
Pantauan kabaresijurnalis.com, Selasa, (7/6/22), saat mendampingi Komisi IV DPRD Provinsi Maluku dalam tugas pengawasan. Menemukan fakta yang terjadi di lapangan, dua alat jaringan internet yang diberikan Diskominfo Provinsi Maluku, tidak difungsikan alias bantuan yang diberikan kualitas abal Abal.
Kepada Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, pihak sekolah menyampaikan kekecewaan dengan bantuan yang diberikan Diskominfo Provinsi Maluku, karena bantuan yang diberikan tidak dapat difungsikan.
“Percuma saja jika itu diberikan tetapi kemudian tidak bisa di gunakan, sehingga kita hanya membiarkan terpajang di sekolah.” Kesal Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Buru, Sulistio ST, yang disampaikan kepada Komisi IV DPRD Provinsi Maluku saat meninjau sekolahnya, Selasa, (7/6/22).
Selain jaringan internet, terlihat juga kondisi pembagunan salah satu ruangan Laboraturium Biologi yang baru dikerjakan tahun 2022, ternyata pekerjaanya tidak sesuai dengan spek alias abal-abal. Dimana jika terjadi hujan, ruangan ini tidak bisa dipakai karena kebocor
“Bangunan Laboraturium ini baru saja dibangun tahun 2022, namun hasilnya abal-abal karena kualitas kayu yang dipakai bukan kualitas nomor satu sehingga daun senk untuk penutup gedung ini terangkat, membuat paku untuk menahannya tercabut dan akibatnya terjadi kebocoran. Jelas bangunan ini merugikan negara dan pihak sekolah karena tidak bisa digunakan jika ada hujan,” terang Kepsek.
Selain kebocoran kata Kepsek, hal yang serupa juga terlihat pada plafon bagian luar yang sudah mulai membusuk karena rembesan air hujan yang terus menerus, dan pihak sekolah sagat menyesali pekerjaan yang dikerjakan pihak penyedia.
“Lewat pengawasan ini, perlu adanya peran kejaksaan dan pihak kepolisian untuk melihat persoalan ini, sebab sudah merugikan uang negara, jadi perlu dilakukan tindakan tegas terhadap hal ini,” pinta Sulistio.(KJ.07)