BPBD Malteng Gelar Rakor Penyusunan Rencana Kontigensi Bencana
Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah– Dalam rangka menyatukan persepsi terkait pencegahan akan bahaya bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Maluku Tengah (BPBD Malteng) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.
Kegiatan dipusatkan di Aula Kantor BAPPLITBANGDA Malteng, Senin, (22/5/23). Hadir 30 orang peserta dari instansi terkait, perwakilan Desa dan Kecamatan terkenal bencana, Polres Malteng Kodim 1502, Perwakilan Akademisi, Organisasi Disabilitas Malteng, PMI Malteng, Forum SCR Malteng, Organisasi RAPI, Forum PRB Malteng dan PWI Malteng.
“Bencana adalah peristiwa atau rangkaian pristiwa yang mengancam kehidupan dan penghidupan manusia, yang disebabkan baik oleh faktor alam, faktor non alam maupun manusia yang mengakibatkan terjadinya korban jiwa manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan dan gangguan fisikologis.” Hal ini disampaikan Sekretaris BPBD Malteng, Z. Sahalessy, dalam sambutannya saat membuka kegiatan.
Menurutnya, penanggulangan bencana adalah tanggungjawab bersama antara Pemerintah, Masyarakat dan Dunia Usaha (UU No. 24 Thn 2007).
“ Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Maluku yang memiliki Index/tingkat risiko bencana yang tinggi, hal ini disebabkan karena Kabupaten Malteng memiliki berbagai jenis ancaman bencana, sehingga dapat dikatakan bahwa Kabupaten Malteng memiliki raboratorium bencana,” ujarnya.
Dikatakannya, Malteng terdiri dari 18 Kecamatan dan merupakan wilayah kepulauan, selain itu pula Kabupaten Malteng memiliki suatu keunikan yang mungkin saja tidak dimiliki oleh Kabupaten lain di Provinsi Maluku. Karena memiliki 2 musim yaitu musim panas dan musim dingin/hujan yang berjalan secara bersamaan, sehingga Malteng tetap bersahabat dengan bencana.
“Tingginya tingkat ancaman serta serta risiko bencana yang diliki maka, BNPB melalui Deputi Bidang Pencegahan cg. Direktorat Kesiapsiagaan akan melaksanakan Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi yang diawali dengan Rapat Koordinasi Organisasi Perangkat Daerah Terkait serta pihak pihak yang berkompeten,” tandasnya.
Rapat Koordinasi ini lanjut Sahalessy, bertujuan untuk mendapat kesepahaman antar pihak terkat dalam penyusunan Dokumen Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami, dengan harapan ada sumbangan pimikiran yang positif.
“Saya mengajak kita semua untuk dapat memberikan sumbagan pikiran yang positif yang dapat mendukung serta memperlancar proses penyusunan dokumen rencana kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami,” harapmya.
Untuk diketahui, kegiatan Rakor akan dilanjutkan dengan Workshop Penyusunan Draf Nol Rencana Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami selama 3 hari yang berlangsung di Lounusa Beach pada Selasa, 23 sampai Kamis ,25 Mei 2023. (KJ.01)