Canangkan MI Framing, Ini Yang Disampaikan Murad Ismail
Kabaresijurnalis.com, Ambon– Gubernur Maluku Murad Ismai, mencanangkan salah satu program unggulan Dinas Pertanian Provinsi Maluku, yakni Program MI Framing atau Maluku Integrated Farming (Sapi Potong-Padi Sawah). Program ini merupakan model integrasi yang merupakan sistim pengolahan pertanian melalui integrasi pengembangan tanaman dengan ternak.
“MI Framing adalah sistim pengolahan pertanian melalui integrasi pengembangan tanaman dengan ternak. Bertujuan untuk modal integrasi pengembangan pertanian dengan ternak yang meliputi, sapi potong-tanaman pangan (Padi Sawah), sapi potong-tanaman perkebunan, sapi potong-tanaman kehutanan.” Hal ini disampaikan Gubernur Maluku Murad Ismail, pada iklan pencanangan MI Framing yang dikeluarkan melalui Dinas Pertanian Provinsi Maluku, kepada kabaresijurnalis.com, Kamis, (10/3/22), di Ambon
“Ada tujuh keuntungan dari integrase sapi potong-padi Sawah, yaitu : 1. Diverifikasi pengunaan sumber daya alam, 2. Mengurangi resiko terjadinya kegagalan Produksi, 3. Efisiensi penggunaan tenaga kerja, 4. Efisiensi penggunaan komponen produksi,5. Mengurangi ketergantungan energi kimia Dan energi biologi serta memasukan Sumber daya lainnya dari luar, 6. Sistem ekologi lebih lestari dan tidak Menimbulkan polusi, 7. Meningkatkan output dan pendapatan Serta mengembangkan rumah tangga Petani yang Yang lebih stabil,” terangnya
Dalam iklan MI Framing dijelaskan bahwa, dalam upaya pemanfaatan sumber daya lokal secara optimal pada kawasan persawahan dapat dikembangkan usaha pemeliharaan sapi. Hal ini berkaitan dengan adanya jerami padi yang berlimpah pada setiap kali musim panen, untuk memanfaatkan potensi pakan berserat tersebut, serta perlu dikembangkannya unit bisnis yang meliputi, unit proses peningkatan kualitas nutrisi jerami padi.
Termasuk juga unit pemanfaatan jerami padi yang telah diproses sebagi pakan sapi, unit pembuatan pupuk organik, serta unit pemanfaatan pupuk organik untuk menjaga kelestarian, kesuburan lahan persawahan. Dengan demikian pada suatu kawasan persawahan dapat menghasilkan padi sebagai produk utama, daging sebagai hasil usaha peternakan.
“Integrasi padi dan sapi, dapat memberikan tambahan pendapatan petani yang berasal dari peningkatan berat badan sapi, dan nilai pupuk organik, serta peningkatan produksi gabah kering giling,” ucap Gubernur dalam pesan iklannya.
“Integrasi sapi potong padi sawa dengan pilot project di Kecamatan Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah tahun 2022, dilaksanakan di lahan IP- 400, 225 ha, dengan jumlah ternak sapi sebanyak 300 ekor,” ujarnya.(KJ07)