Gelar Pelatihan DA’I Pembangunan, Ini Penjelasan Bugis
Kabaresijurnalis.com, Ambon- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Maluku menggelar kegiatan Pelatihan DA’I Pembangunan yang dikhususkan kepada para pendai yang ada di Maluku, Kamis, (20/1/22), dipusatkan di Aula lantai tiga Kanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Hadir sebagai peserta sebanyak 400 peserta dari seluruh Kabupaten/ Kota baik secara online dan of line, melibatkan narasumber yang berkompeten dari pihak Kementerian Agama, juga melibatkan TNI dan Polri dalam memberikan materi dalam pelatihan.
“Orientasi dari DA’I Pembangunan adalah untuk menjadi corong pemerintah dalam setiap program-program terhadap masyarakat dan kemasalahatan umat yang ada di Maluku.” Hal ini di sampaikan Kankanwil Kemenag Provinsi Maluku Jamaluddin Bugis kepada kabaresijurnalis.com, di ruang kerjanya Kanwil Kemenag Maluku di Tantui Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Kamis, (20/1/22).
Selain misi pembinaan keumatan dan nilai-nilai keagamaan serta ajaran agama kata Jamaludin, mereka juga bisa menyampaikan khususnya pembangunan yang digalahkan oleh pemerintah.
Misalnya seperti misi toleransi umat beragama, hidup damai, menciptakan kenyamanan dan ketertiban, yang tentunya DA’IÂ menjadi garda terdepan untuk dapat menyampaikan ini kepada seluruh elemen masyarakat.
“Harapannya para DA’IÂ ini, dapat menyampaikan pesan dengan bahasa Agama yang baik dan lugas agar masyarakat bisa paham dan mengerti tentang apa yang menjadi program pemerintah,” ujarnya.
Tujuan dari kegiatan ini lanjut Bugis, untuk dapat membuka wawasan para da’i itu sendiri, sebab istilah penceramah atau da’i itu sendiri bukan hanya mengajak umat untuk pergi ke mesjid, mengajak beribadah tetapi harus bisa menterjemahkan ajaran agama itu secara luas.
“Apa itu, tentang nilai-nilai kemanusiaan, nilai sosial,nilai ekonomi, nilai politik dan itu yang harus mereka menerjemahkannya lebih luas agar umat ini dapat memahami ajaran agama secara menyeluruh yang sesungguhnya merupakan esensi dari pada ajaran agama,” terangnya.
“Karena dengan demikian, tentu mereka akan memahami terhadap faham-faham radikalisme dan juga intoleransi yang ada di Maluku secara khusunya dan Indonesia secara umumnya. Sebab sebagai Da’i tidak hanya berbicara untuk mengajak orang sholat, mengaji, shodakat, karena itu ritual kepentingan pribadi dengan Tuhan tetapi nilai nilai kemanusiaan ang tadi itu menjadi mindset bagi para Da’i penyuluh agama,” ingatnya.
Tidak hanya itu tambah Jamaludin, para Da’i harus memahami apa itu kamtibmas, teritorial, nilai-nilai kebangsaan, belah negara dan ini semua harus di padukan secara general oleh seorang penyuluh agama. (KJ.07)
Â