Gelar Simulasi Sispamkot Mantap Brata, Ini Penjelasan Kapolres Malteng

Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah-Menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), 14 Februari 2024, mendatang, Kepolisian Resort Kabupaten Maluku Tengah menggelar Simulasi Pengamanan Kota (Sispamkot), Mantap Brata 2023-2024. Pelaksanaan simulasi bertempat di Lapangan Mapolres Maluku Tengah, Selasa, (17/10/23).
Pantauan media ini, simulasi di mulai dengan apel gelar pasukan kemudian di lanjutkan dengan pagelaran simulasi Sispamkota. Pegelaran Sispamkota, diasumsikan bahwa mulai dari masa hijau atau masa tenang, kemudian masa kuning yakni di peragakan dimana pengunjuk rasa, kemudian beralih ke situasi merah dimana pengunjuk rasanya sudah mulai brutal dan bersikap anarkis sampai dengan situasi penyandraan.
Kapolres Maluku Tengah (Malteng), Dax Immanuelle Manuputty, mengatakan simulasi dilakukan agar Polres Maluku Tengah dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Polri terkhususnya Polres Maluku Tengah siap untuk mengamankan Pemilu 2024 di wilayah hukum Polres Malteng.
“Kita bekerja sama dengan rekan-rekan dari TNI, KPU dan Bawaslu, kita bekerja sama melaksanakan kegiatan simulasi ini sehingga melatih kita bahwa kita siap di lapangan dengan segala situasi kemungkinan yang akan terjadi pada saat Pemilu Tahun 2024 nanti,” terangnya.
Dikatakan Kapolres, kekuatan yang di siapkan tahun 2023 untuk operasi Mantap Barata karena ini berlangsung selama 22 hari dari, mulai 19 Oktober sampai 20 Oktober 2024 sesuai amanat yang di bacakan oleh Kapolri. Untuk merlibatkan kekuatan sebayak 180 Personil. dan untuk pelaksanaan kegiatan operasi Mantap Brata 2023, akan di bagi dua tahap.
“Tahap pendaftaran yang di mulai 19 Oktober sampai dengan 27 November, kemudian tanggal 28 memasuki tahap kampanye yang akan di laksanakan sampai tanggal 10 Februari, kemudian masa tenang tanggal 11 sampai tanggal 13 kemudian masa pemungutan suara tangggal 14 Februari dan selanjutnya sesuai tahapan,” terangnya.
Terkait dengan daerah pemetaan keamanan kata Kapolres, pastinya akan bekerja sama dengan KPU terhadap data-data yang ada terutama di lihat dari pengalaman Pemilu terdahulu yang terdekat pada tahun 2019 kemarin.
“Kalau di tempat kita ini ada TPS yang kurang rawan dan rawan satu, di sini kita rawan satunya itu adalah berdasarkan tempat, karena kita ketahui bahwa kondisi di Maluku Tengah banyak tempat yang berjauhan sehingga itu menjadi perhatian khusus,” tandasnya. (Kj.01)