Igun Klarifikasi Pemuatan KLM Iriana. “Batu Angin Dan Batu Kerikil Untuk Masjid Bukan Proyek,”

Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah-Batu angin dan batu kerikil yang ikut di angkut bersama Minyak Tanah (MT), oleh Kapal Layar Motor (KLM) Iriana, adal untuk kepentingan Masjid di Pulau Rhun . Tidak ada untuk kepentingan pembangunan proyek atau untuk dikomersialkan, seperti yang diberitakan media beberapa waktu lalu.
“Jadi batu angin yang di angkut KLM Iriana itu untuk diserahkan kepihak pembangunan Masjid yang ada di Pulau Rhun. Begitu juga untuk batu kerikil, yang dikatakan untuk pembangunan proyek itu bukan, tapi itu juga untuk Masjid dan sebagian untuk pribadi yang sengaja saya muat dan itu hanya beberapa karung, dan isinya juga tidak penuh hanya setengah karung.” Demikian disampaikan Igun Umar, saat memberikan klarifikasi ke media ini, Jumat, (17/11/23), melalui telepon selulernya.
Dirinya mengakui jika dokumen KLM Iriana hanya untuk Minyak Tanah (MT), dan tertulis sebanyak 15 Ton, tidak ada barang lain termasuk batu angin dan batu kerikil yang di muat. Sebab saat dokumen kapal datang barang diluar data dokumen sudah ada, sehingga tidak terdata dalam dokumen kapal.
“Benar tidak ada dalam dokumen kapal ada muatan atu angin dan batu kerikil, dokumen datang barang sudah ada. Karena barang itu untuk kepentingan Masjid, dan batu kerikil sebagian milik saya, jumlahnya juga sedikit maka kapten kapal berani angkut. Kapten kapal tidak bisa menolak, dia malu hati saya sebagai pemilik kapal dan tidak bisa tolak muat barang di kapal, apalagi barang untuk bantuan Masjid,” ujarnya.
Dirinya sebagai pemilik kapal meminta maaf atas kelalaian dalam hal pemuatan dua jenis barang itu, batu angin dan batu kerikil. Kelalaian itu tidak ada tujuan lain yang ada hubungannya dengan pembangunan proyek, semua untuk kepentingan Masjid dan pribadi.
“Batu angin dan batu kerikil tidak digunakan untuk pembangunan proyek, untuk pembangunan Masjid dan peribada. Saya mohon maaf atas kelalaian dalam pemuatan, karena pikir kapasitas kapal 25 GT dan muatan MT hanya 15 Ton sehingga kapten memuat batu angin dan batu kerikil,” tandasnya. (KJ.07)