IR Blusukan Ke Pasar Binaya Masohi
KABARESIJURNALIS.COM, MALTENG-Melihat lebih dekat problematika pasar dan pedagang di Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Calon Bupati Malteng nomor urut 02 Ibrahim Ruhunussa (IR) melakukan blusukan ke Pasar Binaya Masohi, Kamis, (14/11/24), didampingi tim pemenangan dan relawan.
Pukul 11.20 WIT, dari lorong kelorong, gang ke gang, Ibrahim yang biasa di sapap IR, menyalami satu persatu pedagang yang ada tak terkecuali masyarakat pengunjung pasar ikut disalami dengan kehangatan penuh keakraban. Banyak keluhan dan harapan dari pedagang Pasar Binaya Masohi disampaikan kepada IR, terkait apa yang mereka hadapi.
“Katong harap jika Bapak IR terpilih menjadi Bupati Malteng, bisa mengatur pasar secara terbuka dan tidak ada penekanan terhadap pedagang, tidak ada monopoli kios. Bisa menertipkan petugas pasar yang semena-mena dalam menertipkan pedagang di pasar.” Harapan ini disampaikan Ita Pedagang pakaian kepada Calon Bupati Malteng Ibrahim Ruhunussa (IR), disela-sela kunjungannya di Pasar Binaya.
“Kita juga minta agar penampungan ikan berupa cold storage bisa disediakan di pasar ikan. Sebab hasil tangkap yang di tampung pedagang ikan banyak namun penampung tidak ada, hanya books-books ikan yang daya tampung kecil,” pinta pedagang ikan Wa Hasna.
Menanggapi permintaan pedagang, Ruhunussa secara tegas mengatakan bahwa. Jika terpilih dan dipercayakan masyarakat sebagai Bupati Malteng, maka apa yang menjadi harapan dan permintaan akan diperhatikan dan ditindaklanjuti. Sebab sebagai pemimpin yang diperhatikan itu adalah harapan dan keluhan masyarakat.
“Saya minta doa dan dukungan semoga dipercayakan menjadi Bupati Malteng. Aparatur yang mengelola pasar akan ditertibkan sehingga tidak ada lagi tekanan kepada pedagang, tidak ada monopoli tempat usaha, pasar ditata dan dikelola dengan baik termasuk ketersedian cold storage agar pedagang merasa nyaman,” tegasnya.
Ruhunussa juga berjanji jika terpilih menjadi Bupati Malteng, maka dirinya akan mengevaluasi pajak dan retribusi yang dikenakan kepada pedagang. Sebab, retribusi dan pajak menjadi masalah terhadap pedagang karena dinilai masih memberatkan.
“Sewaktu saya menjadi Ketua DPRD, pedagang mengeluhkan soal retribusi dan pajak yang dinilai memberatkan. Hanya saja karena eksekusi itu ada di eksekutif (Pemerintah), sehingga kita tidak bisa berbuat banyak, maka jika saya memimpin eksekutif, keluhan pedagang akan kita evaluasi dan eksekusi,” janjinya. (KJ.07/Aci)