Masyarakat Negeri Yaputih Palang Kantor Negeri

Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah– Masyarakat Negeri Yaputih Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), melakukan aksi palang pintu atau menyegel Kantor Negeri Yaputih, sejak Minggu, (17/4/22).
Aksi palang pintu ini terkait dengan sikap arogan yang dilakukan oleh Sekretaris Negeri Yaputi Jamaludin Hatapayo, Ketua Saniri Negeri Yusuf Hatapayo dan Anggota Saniri Negeri, yang mengabaikan hasil pertemuan antara Komisi Satu DPRD Malteng bersama pihak Saniri Negeri, Bagian Hukum, Bagian Pemerintahan Pemkab Malteng dan Masyarakat Negeri Yaputih dari Marga Tehuayo Mete Upu Pakaili.
“Aksi palang pintu oleh masyarakat Negeri Yaputih, sebagai protes terhadap Sekretaris, Ketua dan Anggota Saniri Negeri, karena secara sepihak menetapkan mata rumah Parentah. Padahal dalam pertemuan dengan Komisi Satu DPRD Malteng keputusannya, Saniri Negeri kembali untuk duduk bersama merubah Peraturan Negeri (Perneg) 02 Tahun 2008 tentang Mata Rumah Perintah, bersama-sama dengan Marga Tehuayo Mete Upu Pakaili.” Hal ini ditegaskan Kepala Marga Tehuayo Mete Upu Pakaili M. Arfat Tehuayo, kepada media, Minggu, (17/4/22) di Masohi.
Menurutnya, aksi pelang pintu ini dilakukan oleh masyarakat, bukan hanya dari pihak Marga Tehuayo Mete Upu Pakaili, tetapi beberapa marga besar yang ada di Negeri Yaputi seperti Hatapayo, Walalayo dan ada juga masyarakat yang lain.
“Sekretaris, Ketua dan Saniri Negeri Yaputih, tidak mengindahkan keputusan pertemuan bersama dengan Komisi Satu DPRD Malteng. Mereka sengaja untuk mau menciptakan instabilitas di dalam Negeri, karena mereka tetap menggunakan Perneg 02 Tahun 2008 tentang Mata Rumah Perintah di Negeri Yaputih,” ujarnya.
“Karena sepihak menggunakan Perneg 02 Tahun 2008 yang dinilai ilegal, Saniri Negeri Yaputih menetapkan dan mengusulkan Yurisman Tehuayo dari Mata Rumah Perintah Tehuayo Mete Upu Leka untuk dilantik sebagai Raja Negeri Yaputih. Sikap sepihak inilah membuat masyarakat kecewa dan melakukan protes terhadap Saniri Negeri,” protes Arfat.
Sementara itu, informasi yang didapat media ini bahwa, sampai saat ini pintu kantor masih tetap di palang dan belum dibuka. Tidak hanya itu, situasi keamanan sejak Bupati Malteng melantik Yurisman Tehuayo, sangat memanas dan masyarakat khususnya Marga Tehuayo Mete Upu Pakaili melakukan sasi terhadap laha-lahan milik mereka baik yang ada di hutan maupun di dalam Negeri Yaputih. (KK.01)