Minyak Tanah Di Banda Kosong, Masyarakat Beralih Ke Kayu Bakar
Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah-Ketersediaan Minyak Tanah (MT),sebagai kebutuhan rumah tangga di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Provinsi Maluku, sudah seminggu ini kosong, tidak ditemukan baik ditingkat pengecer maupun pangkalan. Akibat kekosongan Minyak Tanah (MT), masyarakat Banda beralih menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan memasak.
“Sudah satu minggu ini masyarakat Kecamatan Banda kesulitan mendapatkan bahan bakar Minyak Tanah, sebab di pengecer maupun pangkalan semuanya kosong, biar satu genpun tidak ada. Mau apalagi, terpaksa untuk memenuhi kebutuhan memasak, untuk sementara ini kita menggunakan kayu bakar.” Keluahan ini disampaikan Ny.Samona, salah satu warga Banda Naira, kepada madia ini Minggu, (8/10/23) di Banda.
Menurutnya, pada minggu kemarin Minyak Tanah (MT), bisa kita dapat karena persedian masih ada di pengecer maupun di pangkalan, meski harus dibeli dengan harga yang mahal, namun untuk saat ini sama sekali kosong.
“Hari-hari kemarin kita masih bisa mendapatkan Minyak Tanah dengan harga Rp. 40.000 sampai Rp. 45.000/1 Gen 5 liter, sekarang sudah ada enam hari ini Minyak Tanah tidak ada lagi yang dijual, tidak tahu kenapa,” kesalnya.
Entah kenapa kena kata Ona, Minyak Tanah kosong di Kecamatan Banda, padahal tidak seperti biasanya, biar kurang tapi masyarakat bisa mendapatkan miski harus beli dengan harga yang tinggi.
“Saat kita datangi pangkalan atau pengecer Minyak Tanah yang setiap hari menjual, selalu dijawab Minyak Tanah lagi kosong. Kita juga tidak tau Minyak-Minyak yang dari Masohi itu dikemanakan, padahal setiap bulan di datangkan dari Masohi,” tanya Ona.
Hal yang berbeda disampaikan Amir, mengatakan bahwa, Minyak Tanah untuk kebutuhan keluarag di Kecamatan Banda kosong, namun aneh untuk kebutuhan melaut bagi nelayan selalu ada meski didapat dengan harga yang tinggi.
“Minyak Tanah untuk kebutuhan nelayan melaut selalu ada, ini karena pihak pangkalan atau pengecer sudah menjual dan kemudian disimpan untuk mereka. Tapi untuk kebutuhan rumah tangga, selalu dibilang lagi kosong, biar diminta beli dengan harga tinggi tetap tidak diberikan,” ujarnya.
Kekosongan Minyak Tanah di Kecamatan Banda, bukan hal yang baru, dan ini sering terjadi akibat ulah pihak pangkalan dan pengecer di Banda. Sebab mereka lebih memilih untuk dijualkan ke nelayan ketimbang ke masyarakat, karena kalau dijual ke nelayan pastinya dengan harga yang tinggi.
“Kekosongan Minyak Tanah di Banda, diduga ini disengajakan oleh pihak pangkalan maupun pengecer, mereka simpan dan kemudian lebih memilih dijualkan ke nelayan dengan harga tinggi. Sebab jika jika di jual ke masyarakat, pastinya harganya murah dibawa harga nelyan,” curiganya.
Dirinya berharap, ada perhatian dari pihak-pihak terkait yang ada di Kecamatan Banda maupun di Kabupaten untuk dapat memperhatikan kekosongan Minyak Tanah di Kecamatan Banda, sebab kita sepertinya di jajah ulang.
“Kiranya, Bapak Camat, Kapolsek Banda, dapat memperhatikan kekosongan Minyak Tanah di Banda, masyarakat sudah sangat susah, meski harus beralih sementara menggunakan kayu bakar. Begitu juga kepada pihak Pertamina Masohi, Dinas Perdagangan, jangan diam dengan kondisi yang dialami masyarakat Banda saat ini, harap ada langka tegas,” harapnya. (KJ.07)