Peresmian Kapela Sta Maria Imaculata, Mandagi Ajak Umat Menjaga Toleransi
Kabaesijurnalis.com, Maluku Tengah– Akhirnya Rumah Ibadah Kapela Sta Maria Imaculata, bagi umat katolik yang dibangun keluarga Andrias Intan, pengusaha terkenal di Masohi Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), akhirnya diresmikan.
Peresmian dan pemberkatan Kapela Sta Maria Imaculata Tawanewane, dilakukan secara bersama oleh Uskup Administrator Keuskupan Amboina MGR.P.C. Mandagi MSC, Wakil Bupati Malteng Marlatu L. Leleury, SE, dan perwakilan pihak donatur pembangunan oleh Andrias Intan, Sabtu, (2/4/22), berlangsung di Dusun Tawanewane Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah.
Turut hadir dalam kegiatan, Kepala Kejaksaan Negeri Masohi, Dandim 1502/Binaiya, Pimpinan OPD Pemkab Malteng, Camat TNS, Ketua Latupati Malteng, Pastor Paroki Santo Yohanes Penginjil Masohi, Raja Negeri Waraka, Tokoh Agama, Kepala Dusun Tawanewane, Tokoh Pemuda dan sejumlah undangan lainnya.
“Walaupun kita berbeda agama tapi kita bersatu dalam menghadapi tuhan, untuk itu marilah kita menjaga toleransi kerukunan umat beragama di Maluku Tengah secara khusus dan Maluku secara luas.’ Pesan ini disampaikan Uskup Administrator Keuskupan Amboina MGR.P.C. Mandagi MSC, dalam sambutannya.
Kalau kita lihat di dunia saat ini kata Mandagi, setiap umat bertengkar terhadap persoalan tanah, di Masohi Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku, keadaan umatnya terbalik yang mana ada ummat muslim dengan ikhlas menyerahkan tanahnya untuk pemembangunan tempat ibadah bagi umat katolik.
“Diluar sana orang bertengkar soal tanah, di Malteng ada umat muslim yakni Pa Haji Amin Maolo memberikan tanah untuk pembangunan gereja bagi umat katolik, ini yang harus dicontoh semua umat. Kerukunan ini harus dipublikasi agar semua umat mengetahui, tuhan Tuhan mengajarkan cinta kasi bukan kekerasan,” tegasnya.
Mandagi mengingatkan kepada umat katolik, pembangunan gereja yang hari ini kita resmikan adalah rumah tuhan, bukan rumah sembarangan dan tuhan tinggal untuk berjumpah dengan kita.
“Kalau sudah ada rumah tuhan maka jangan pamalas datang ke rumah tuhan, dengan alasan covid padahal picari kopi, covid sudah tidak ada,” ujarnya.
“Jadi rumah ibadah ini harus dijaga jangan ada hewan yang datang, tanam tanaman yang indah agar orang lihat dapat menarik. Rumah ibadah yang dibangun keluarga Andrias Intan, ini sangat luar biasa bagi umat katolik,” ucap Mandagi.
Dikatakan, setiap rumah ibadah baik mesjid, gereja dan lainnya, akan selalu mengingat yang di atas, tuhan yang ilahi, dan tuhan mengajarkan cinta kasi bukan kekerasan.
“Tuhan mengerjakan kita cinta kasi dan sangat memalukan kalau di rumah tuhan selalu ada kekerasan, dan tuhan akan marah karena tuhan anjurkan cinta kasih, pengampunan, bukan kekerasan dan balas dendam,” tandasnya.
“Kita bisa melihat di medsos ada tokoh agama saling mempertonton kekerasan bukan cinta kasih, dan tuhan mengutuk para tokoh agama yang memberikan rasa dendam,” tutupnya. (KJ.01)