PT Pelayaran Dharma Indah Dinilai Menyusahkan Masyarakat
Kabaresijurnalis.com, Ambon– PT Pelayaran Dharma indah dinilai menyusahkan masyarakat Maluku khsusunya masyarakat pengguna transportasi laut penyeberangan Tulehu Amahai yang menggunakan Kapal Cepat milik PT Pelayaran Dharma indah. Pasalnya, keberadaan loket penjualan tiket tidak berada di area pelabuhan, di luar yang jaraknya kurang lebih satu setengah kilo meter.
“Akibat dari lokasi tempat penjualan tiket yang terbilang jauh dari area pelabuhan, kita yang membeli tiket kapal cepat harus kembali berjalan sejauh satu setengah kilo meter atau menggunakan jasa ojek sebesar Rp, 20.000 hingga Rp, 30.000, pulang pergi. Begitu juga bagi yang membeli tiket, harus kembali penggunakan jasa ojek ke pelabuhan dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000, kondisi ini sangat menyusahkan masyarakat.” Hal ini disampaikan salah satu calon penumpang kapal cepat tujuan Tulehu Amahai yang tak ingin namanya tidak disebutkan kepada kabaresijurnalis.com, Jumat, (1/4/22) di pelabuhan Tulehu Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku tengah.
Menurutnya, pihak PT Dharma Indah tidak memberikan informasi yang baik bagi kami sebagai penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan kapal cepat. Sebab setelah tiba di pelabuhan dan mau membelikan tiket ternyata loket penjulan pembelian tiketnya tidak berada di lokasi area pelabuhan.
“Padahal setahu saya, dulunya loket penjulan pembelian tiket kapal cepat berada di area pelabuhan, kenapa sekarang ini tidak ada. Padahal masih ada lokasi atau bangunan milik pelabuhan yang dapat digunakan untuk loket penjualan tiket seperti biasanya, dan alasan apa sehingga pihak PT Pelayaran Dharma Indah memindahkan lokasi loket penjualan pembelian tiket,” tanya dia.
“Sudah tentunya kami mengeluarkan biaya tambahan yang cukup besar untuk penyeberangan tujuan Tulehu Amahai, dari harga tiket yang ditetapkan sebesar Rp. 119.000, ditambah dengan jasa ojek pembelian tiket, maka total biaya penyebarangan Tulehu Amahai bisa mencapai Rp. 139.000 hingga 150.000,” ungkapnya.
Yang menjadi pertanyaan kata dia, kenapa untuk penyeberangan Amahai Tulehu, loket penjualan pembelian tiket masih tetap berada di area pelabuhan, sehingga calon penumpang dapat langsung membeli tiket di area pelabuhan dan langsung masuk ke kapal cepat.
“Loket penjualan pembelian tiket Amahai Tulehu masih tetap berada di area pelabuhan, masyarakat atau calon penumpang tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan seperti di Tulehu. Bangunan loket yang digunakan PT Pelayaran Dharma Indah di Amahai milik pemerintah, kenapa di Tulehu tidak bisa seperti di Amahai, apa ada perhitungan biaya-biaya lain oleh pihak perusahan, namun jangan memberatkan masyarakat,” kesalnya.
Salah satu petugas pemeriksaan tiket di pelabuhan Tulehu kepada kabaresijurnalis.com, yang enggan namanya dimediakan, mengatakan bahwa pihaknya hanya mengecek setiap penumpang yang masuk ke ruang tunggu pelabuhan, dan tidak tau maenau soal keberadaan loket atau tempat penjualan pembelian tiket.
“Maaf kami hanya mengecek apakah calon penumpang yang masuk ke ruang tunggu menggunakan tiket atau tidak, bagi yang tidak maka kami mengarahkan untuk kembali membeli tiket di lokasi yang disediakan. Ada calon penumpang yang bertanya lokasi, kami hanya menyerankan menggunakan jasa ojek sebab lokasinya jauh dari area pelabuhan,” terangnya.
“Jujur bahwa ada calon penumpang yang menanyakan soal lokasi loket penjualan tiket, kami hanya menjawab itu urusan dan tanggung jawab pihak perusahan PT Dharma Indah, sebab kami hanya mengecek tiket. Kami juga prihatin dengan kondisi ini, sebab setiap calon penumpang pastinya ekonominya berbeda, namun kami tidak bisa berbuat banyak untuk menolong karena yang masuk ruang tunggu dan ke kapal harus menunjukan tiket yang berbarkot,” ujarnya.
Terkait hal ini, pihak PT Pelayaran Dharma indah belum dapat dikonfirmasi alasan kenapa loket penjualan pembelian tiket kapal cepat tidak berada di area pelabuhan Tulehu. (KJ.07)