Tuasikal; Pendidikan Anak Berbasis Al-Qur’an Di Malteng Sangat Kompetitif

Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah– Saat ini, pendidikan anak yang berbasis Al Qur’an di Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), saya amati perkembangannya sangat baik dan mulai kompetiti. Hal ini disampaikan Bupati Malteng Tuasikal Abua,SH, dalam sambutannya pada kegiatan Wisuda Tahfidz Al-Qur’an, angkatan ke dua, 2-5 Juz, Rumah Tahfidz Qur’an Nurani Insani Madani Maluku Tengah Masjid Agung Ibnu Abdullah Masohi, Sabtu, (16/7/22), di Baileo Ir.Soekarno Pendopo Bupati.
“Hal ini ditandai dengan hadirnya tahfidz-tahfidz qur’an, mulai dari usia anak-anak, remaja dan juga dewasa. Pembinaannya tidak saja dari lembaga tahfidz qur’an, tetapi juga dari sekolah-sekolah, baik sekolah agama maupun sekolah negeri,” ujarnya.
Tentu tradisi ini kata Tuasikal, sangatlah positif, sebab Malteng yang kita cintai ini akhirnya memiliki banyak penghafal-penghafal Al-Qur’an yang insya Allah akan memakmurkan agama, menguatkan peradaban, serta menjadi pelopor bagi pembentukan karakter, akhlak dan moral generasi bangsa.
“Semoga dengan moment wisuda, akan semakin memberikan motivasi sekaligus menginspirasi para orangtua dan khususnya anak-anak kita untuk lebih mencintai Al-Qur’an, membacanya, menghafal serta mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya,” harapnya.
Dikatakan, Pemerintah Daerah sangat mendukung sepenuhnya tumbuh suburnya para Hafidz dan Hafidzah melalui kegiatan wisuda yang digelar Rumah Tahfidz Qur’an Nurani Insani Madani Malteng.
“Pada konteks ini, saya sangat mengapresiasi komitmen dari Rumah Tahfidz Al Qur’an Nurani Insan Madani, yang telah berhasil mencetak hafidz dan hafidzah selama dua tahun berturut-turut. Mudah-mudahan, melalui pendidikan Al-Qur’an yang terus dilaksanakan sejak usia dini seperti ini, akan menjadi modal utama kekuatan umat islam dalam memerangi kebodohan baca tulis Al-Quran, sehingga kejayaan Islam dapat terwujud di masa-masa mendatang,” ujarnya.
Berkaitan dengan Wisuda Tahfidz Qur’an yang terlaksana, Tuasikal berpesan kapada santri dan santiwati, agar supaya selalu menjaga hafalan kalian. Karena menjaga hafalan Al-Qur’an itu lebih sulit daripada menghafalnya.
“Teruslah membiasakan diri dengan hafalan yang sudah kalian miliki saat ini, kembangkan terus hafalannya sehingga menjadi sempurna. Kelak kalian akan menjadi generasi bangsa yang gemilang, yang tidak akan mudah goyah pendirian dan keimanannya, karena pondasinya telah kuat tertanam sejak dini,” pesan Tuasikal. (KJ.01)