Ulis Boro: Tahun Ini 100 Unit RLH Disediakan Bagi Masyarakat Malteng
Kabaresijurnalis.com, Maluku Tengah– Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Ulis Boro, mengatakan bahwa, untuk tahun 2022 pihaknya menyediakan sebanyak 100 buah Rumah Layak Huni (RLH), yang diperuntukan bagi Masyarakat Maluku Tengah (Malteng) yang tersebar di Enam Kecamatan. Masing-masing untuk Kecamatan Amahai, Saparua, TNS, Leihitu dan Kecamatan Leihitu Barat dan Kecamatan Tehoru.
“Tahun ini ada 100 Rumah Layak Huni untuk Masyarakat Malteng yang penyebarannya dibeberapa Negeri untuk Enam Kecamatan, dengan penyebaran lokasi penerimaan Rumah Layak Huni yang sudah ada dalam Surat Keputusan (SK) Bupati Malteng tahun 2022.” Hal ini disampaikan Ulis Boro kepada kabaresijurnalis.com, Selasa, (24/5/22) di ruang kerjanya.
Dikatakannya, bantuan perumahan ini disasarkan kepada masyarakat yang berpenghasilan rendah, termasuk masyarakat yang terkenah konflik di Negeri Sepa Kecamatan Amahai sebanyak 15 Kepala Keluarga. “Untuk progresnya kami sudah dalam tahapan melakukan identivikasi bagi penerima bantuan dan ini oleh tim sudah turuk ke Negeri-Negeri di Enam Kecamatan yang akan menerima bantuan, sekaligus melakukan valiadasi data khususnya data hak kepemilikan tanah,” jelas Boro.
Terkait hak kepemilikan tanah, kata Boro, pihaknya sangat berhati-hati, sebab sering kita temukan terkadang calon penerima bantuan ada yang bukan punya tanah tetapi mengaku dibilang punya tanah, sehingga satatus kepemilikan tanah kita validasi secara benar.
“Dalam penerima bantuan Rumah Layak Huni, syarat utama adalah soal hak kepemilikan tanah yang jelas, sebab jangan sampai dia menerima bantuan dan tiba-tiba orang yang punya tanah melakukan gugatan, akibatnya bantuan ini tidak tepat saran. Kasus semacam ini perna terjadi di Kecamatan Saparua Timur dan Saparua, sehingga kami tidak mau kasusus ini terjadi lagi,” tegasnya.
Menurutnya, semua data masyarakat penerima bantuan sudah diveriviasi dan semua data sudah valid, tinggal tim turun dan merampungkan data kemudian dilakukan eksekusi ke masing-masing calon penerima bantuan RLH.
“Sekarang ini tim kami sedang turun ke lokasi untuk merampungkan data penerima bantuan, data semua sudah valid, dan setelah itu baru dilakukan eksekusi kemasing-masing masyarakat penerima bantuan RLH,” ucapnya.
Untuk diketahui, bantuan RLH sebanyak 15 buah bagi Masyarakat Sepa yang terkena konflik, masih kita koordinasikan lagi karena maunya menerima uang tunai, sementara kami tidak memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai.
“Kami masih melakukan komunikasi agar mereka dapat menerima bantuan Rumah Layak Huni, karena kami dalam bantuan ini tidak bisa memberikannya dalam bentuk uang tunai,” tutup Boro.
(KJ.01)