Sampah Plastik Sudah Memasuki Fase Mengkhawatirkan; “Sampah Bertambah, Pengelolaan Terbatas”

KABARESIJURNALIS.COM, MALTENG-Sampah plastik saat ini sudah memasuki fase yang sangat mengkhawatirkan. Hal ini disampaikan Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Nurhayati Latuconsina, dalam sambutannya pada kegiatan bimbingan teknis pemanfatan sampah plastik menjadi energi dan produk bernilai.
Kegiatan yang digelar Lembaga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), kerjasam dengan Anggota DPR RI Komisi X Mercy Barends, berlangsung di ruang pertemuan salah satu Hotel di Masohi, Sabtu, (27/09/25).
“Dimana, data menunjukan bahwa produksi sampah plastik terus meningkat dari tahun ke tahun, Sebagian besar berakhir di TPA, Sungai bahkan lautan. sampah plastik ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi jungkungan Higa mengganggu ekosistem dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai secara alami,” ujarnya.
Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) sendiri kata Latuconsina, kita menghadapi tantangan nyata. Dimana volume sampah plastik yang masuk ke TPA setiap harinya terus bertambah, sementara kapasitas dan pengelolaannya masih terbatas. Oleh karena itu, inisiatif pemanfaatan sampah plastik menjadi energi dan produk yang bernilai ini sangat penting.
“Inilah bentuk nyata dari pendekatan ekonomi sirkular. Dimana kita tidak lagi memandang sampah sebagai limbah semata, melainkan sumber daya yang dapat diolah kembali untuk kepentingan energi, industry dan bahkan peluang usaha bagi Masyarakat,” ucapnya.
Dirinya mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini baik dari sektor pemerintahan, dunia usaha, akademis, maupun Masyarakat sipil. Kolaborasi semacam ini menjadi pondasi utama dalam mengatasi persoalan lingkungan secara berkelanjutan.
“Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai momentum awal perubahan. Mari kita ubah pola pikir kita dari membuang menjadi memanfaatkan, dari konsumtif menjadi produktif, dan dari mencemari menjadi melestarikan,” pintanya.
“Kegiatan ini dapat menjadi inspiratif dan solusi nyata, tidak hanya mengurangi beban lingkungan, tetapi juga untuk pemanfaatan bagi ekonomi bagi Masyarakat Kabupaten Maluku Tengah,” harapnya. (KJ.07)