SD Muhammadiyah Yaholu Rusak Berat, Layaknya Kandang Kambing
 
                                                                    
                                                                KABARESIJURNALIS.COM, MALTENG-Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Dusun Yaholu Negeri Tehua Kecamatan Telutih Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) kodisi bangunanya rusak berat dan sangat memprihatinkan.Kondisinya jauh dari kata layak sebagai geduang sarana pendidikan untuk mendidik Sumber Daya Manusia (SDM) generasa bangsa.
Sebaliknya kondisi gedung sekolah itu layaknya kandang kambing, hewan peliharaan. Namun kandang kambing pun sedikit lebih layak karena pemikiknya membuat hewan peliharaannya terhindar dari hujan, jika tidak kambing-kambingnya sakit.
Sebaliknya kondisi SD Muhammadiyah Yaholu sangat membahayakan keselamatan siswa-siswi dan guru saat jam belajar. Sementara pemiliknya Pimpinan Daerah (PD ) Muhammadiyah diam membisu, dan Kepala Sekolah (Kepsek) Ny. Mustaria Ulayo, tidak peduli alias cuek dengan gedung yang ada.
Dari pantauan media ini, terlihat plafon dari gedung tiga ruang kelas belajar sudah rusak total baik di dalam ruang kelas maupun di luar emperan. Terlihat pula atap seng sudah bocor bocor alias berlubang dan bahkan ada yang terlepas hingga terlihat langit di atas. Kayu sebagai rangka bangunan atap sudah dimakan rayap, 80 persen patah.
Tidak hanya itu, pintu juga rusak, jendela apalagi sudah rusak tidak ada kaca sehingga ditempel dengan potongan triplek. Sarana meja kursi belajar juga tidak memadai, ada yang sudah patah dan rusak namun di paku untuk bertahan.
Kondisi gedung ini memicu kekuatiran di kalangan masyarakat dan orang tua siswa. Sebab jika terjadi gempah, angin atau disaat hujan deras disertai angin kencang maka kayu dan atap daun seng yang sudah rusak akan jatuh tertimpah siswa-siswi dan guru.
Kerusakan yang terjadi di SD Muhammadiyah Dusun Yaholu, karena tidak ada perhatian dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Disdasmen) PD Muhammadiyah Malteng. Begitu juga Ny. Mustaria Ulayo, sejak di angkat menjadi kepsek tahun 2014, tidak peduli dengan kondisi sekolah.
Padahal, bangunan tiga ruang kelas itu belum lama dibangun, kondisinya sangat baik termasuk sarana kursi dan meja belajar. Karena tidak diperhatikan, seperti atap daun seng bocor, kayu yang dimakan rayap, oleh kepsek tidak ada langka untuk memperbaiki, membuat rusak kecil menjadi besar. Sementara setiap tahunnya sekolah menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), yang dicairkan oleh kepsek dan bendahara.
“Kepsek SD Muhammadiyah Yaholu, sejak diangkat, sampai saat ini sudah 11 tahun lebih, tidak ada yang dia berbuat untuk memperhatikan sekolah ini. Bangunan yang itu semua peninggalan kepsek yang sebelumnya, mana ada kepsek mau keluarkan uang untuk perbaiki kerusakan. Begitu juga pihak Muhammadiyah, tidak ada perhatiannya, asal mereka datang padahal hasilnya nol besar, sama seperti kepseknya.” Hal ini disampaikan beberapa warga Dusun Yaholu Negeri Tehua, yang tidak mau sebut namanya kepada wartawan kabaresijurnalis.com, Jumat, (03/10/25), di Yaholu.
Melihat kondisi bangunan seperti ini kata mereka, orang tua wali murid dan guru tidak tenang ketika disaat proses belajar di kelas, apalagi ada mendung dan angin. Konsentrasi siswa dan guru tidak lagi pada materi pembelajaran melainkan memperhatikan cuaca jangan sampai hujan disertai angin kencang.
“Saat mengajar tiba tiba hujan dan angin kencang terpaksa guru hentikan dan mengarahkan siswa-siswi ke ruangan kelas yang aman. Sementara kami orang tua sangat kuatir akan keselamatan anak-anak, terpaksa ada orang tua yang tidak ijinkan anak masuk sekolah,” kata mereka.
Mereka mempertanyakan apa saja yang dikerjakan Kepsek SD Muhammadiyah Yaholu, karena tidak ada upaya untuk menyelamatkan sekolah, Dana BOS-nya juga tidak ada yang tahu penggunaanya. Begitu juga pihak PD Muhammadiyah, tidak ada perhatiannya.
“Beberapa waktu lalu pihak dari PD Muhammadiyah datang tinjau sekolah, bahkan ada penekanan agar guru masuk sekolah dan mengajar tepat waktu. Mereka minta guru disiplin sementara tanggung jawab mereka untuk memperhatikan kondisi sekolah tidak ada, kepseknya juga begitu,” ucap salah satu dari mereka
“Mereka berharap Pemerintah Daerah Maluku Tengah khususnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Komisi IV DPRD Malteng untuk segera melihat kondisi SD Muhammadiyah Yaholu. Begitu juga dengan PD Muhammadiyah Malteng, jangan berdiam dengan kondisi ini, apa menunggu ada korban baru ditindaklanjuti. Kami juga minta segerah evaluasi kepseknya, bila perlu diperiksa penggunaan Anggaran Dana BOS-nya,” harapnya. (KJ.07)


 
                                                                     
                                                                    